Vera Farah Bararah - detikHealth
(Foto: thinkstock)
Jakarta,
Beberapa orang yang ingin melakukan hubungan intim kadang menyelepekan
foreplay alias pemanasan. Padahal foreplay adalah sesuatu yang penting
dan sehat terutama bagi perempuan. Apa yang membuatnya menjadi begitu
penting?
Foreplay atau pemasanan adalah suatu kegiatan seksual yang dilakukan untuk mengawali hubungan suami istri. Meski begitu beberapa pasangan seringkali melupakannya.
"Hal ini sangat penting bagi perempuan untuk melakukan foreplay, karena perempuan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai ke tingkat gairah seksual yang dibutuhkan agar bisa mencapai orgasme," ujar Dr Ruth Westheimer, EdD, terapis psikoseksual dan profesor dari New York University, seperti dikutip dari WebMD, Rabu (14/3/2012).
Dr Ruth menuturkan bagi laki-laki hanya dengan memikirkan tentang seks bisa mencapai ereksi, tapi bagi perempuan hanya memikirkan seks saja tidak cukup. Untuk itu foreplay menjadi bagian penting bagi perempuan karena menyehatkan secara jiwanya.
Foreplay memiliki tujuan fisik dan emosional serta membantu mempersiapkan pikiran dan tubuh untuk melakukan seks. Untuk itu banyak perempuan membutuhkan ciuman, pelukan dan belaian agar vaginanya bisa menghasilkan pelumas yang membuat hubungan seks menjadi lebih nyaman dan tidak sakit.
"Foreplay juga membantu klitoris dan berperan sangat penting untuk mencapai orgasme. Ia memiliki karakteristik yang sama seperti penis," ujar Dr Ruth yang juga dosen di Yale dan Princeton University.
Dr Ruth menjelaskan darah akan mengalir ke klitoris. Namun agar perempuan mengalami orgasme maka harus ada pelumasan di vagina dan klitoris mengalami 'ereksi', salah satu kuncinya adalah mendapatkan stimulasi yang menyenangkan melalui foreplay.
Selain itu, seorang perempuan membutuhkan jaminan emosional bahwa laki-laki tersebut memang benar-benar ingin bersamanya. Waktu dan perhatian yang diberikan selama foreplay bisa menjadi pesan dan komunikasi terhadap jaminan emosional tersebut.
Banyak perempuan yang malu meminta pasangannya untuk merangsang zona sensitif seksualnya karena dianggap masih tabu. Dr Ruth menyarankan untuk jangan malu, karena rasa malu hanya membuat kesempatan foreplay yang menyenangkan jadi terlewat.
Beberapa bagian tubuh perempuan diketahui bisa menjadi zona sensitif seperti puting, anus dan belakang leher yang semuanya memiliki ujung saraf.
Hal lain yang penting adalah jangan dulu menyerah atau berpikir tidak akan bisa mengalami orgasme, karena itu akan menyabotase diri sendiri. Tetaplah mendapatkan rangsangan, maka orgasme akan datang.sumber detih health
(Foto: thinkstock)
Foreplay atau pemasanan adalah suatu kegiatan seksual yang dilakukan untuk mengawali hubungan suami istri. Meski begitu beberapa pasangan seringkali melupakannya.
"Hal ini sangat penting bagi perempuan untuk melakukan foreplay, karena perempuan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai ke tingkat gairah seksual yang dibutuhkan agar bisa mencapai orgasme," ujar Dr Ruth Westheimer, EdD, terapis psikoseksual dan profesor dari New York University, seperti dikutip dari WebMD, Rabu (14/3/2012).
Dr Ruth menuturkan bagi laki-laki hanya dengan memikirkan tentang seks bisa mencapai ereksi, tapi bagi perempuan hanya memikirkan seks saja tidak cukup. Untuk itu foreplay menjadi bagian penting bagi perempuan karena menyehatkan secara jiwanya.
Foreplay memiliki tujuan fisik dan emosional serta membantu mempersiapkan pikiran dan tubuh untuk melakukan seks. Untuk itu banyak perempuan membutuhkan ciuman, pelukan dan belaian agar vaginanya bisa menghasilkan pelumas yang membuat hubungan seks menjadi lebih nyaman dan tidak sakit.
"Foreplay juga membantu klitoris dan berperan sangat penting untuk mencapai orgasme. Ia memiliki karakteristik yang sama seperti penis," ujar Dr Ruth yang juga dosen di Yale dan Princeton University.
Dr Ruth menjelaskan darah akan mengalir ke klitoris. Namun agar perempuan mengalami orgasme maka harus ada pelumasan di vagina dan klitoris mengalami 'ereksi', salah satu kuncinya adalah mendapatkan stimulasi yang menyenangkan melalui foreplay.
Selain itu, seorang perempuan membutuhkan jaminan emosional bahwa laki-laki tersebut memang benar-benar ingin bersamanya. Waktu dan perhatian yang diberikan selama foreplay bisa menjadi pesan dan komunikasi terhadap jaminan emosional tersebut.
Banyak perempuan yang malu meminta pasangannya untuk merangsang zona sensitif seksualnya karena dianggap masih tabu. Dr Ruth menyarankan untuk jangan malu, karena rasa malu hanya membuat kesempatan foreplay yang menyenangkan jadi terlewat.
Beberapa bagian tubuh perempuan diketahui bisa menjadi zona sensitif seperti puting, anus dan belakang leher yang semuanya memiliki ujung saraf.
Hal lain yang penting adalah jangan dulu menyerah atau berpikir tidak akan bisa mengalami orgasme, karena itu akan menyabotase diri sendiri. Tetaplah mendapatkan rangsangan, maka orgasme akan datang.sumber detih health
No comments:
Post a Comment